Friday, January 6, 2017

Pengolahan Sampah di TPS 3R

Proses pengolahan sampah dilakukan setelah pengambilan sampah selesai dilakukan semuanya. Adapun proses pengolahan sampah sebagai berikut  :
     1.    Memeriksa kesiapan mesin pencacah meliputi  :
·         Pengecekan air radiator
·         Pengecekan bahan bakar mesin
·         Pemasangan karung untuk sampah yang sudah dicacah agar tidak bertebaran selama proses pencacahan.
     2.    Memeriksa sampah organik yang ada tidak tercampur dengan sampah anorganik dan sampah B3. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada mata pisau mesin pencacah. Disamping itu agar sampah yang diolah nantinya dapat menjadi kompos tanpa tercampur dengan sampah anorganik. Untuk daun dipisahkan dari rantingnya terlebih dahulu karena ranting proses untuk menjadi kompos membutuhkan waktu yang lama dan dapat merusak pisau.
     3.    Proses selanjutnya adalah proses pencacahan. Setelah mesin dihidupkan dan diatur dalam posisi putaran tinggi maka sampah siap dimasukan ke mesin pencacah. Putaran mesin tinggi akan menghasilkan hasil cacahan lebih kecil sehingga mempercepat proses pengomposan.
            Sampah dimasukan secara bertahap untuk menjaga putaran mesin tetap stabil dan tidak cepat rusak. Dibutuhkan alat berupa tongkat untuk mendorong sampah yang dimasukan ke mesin jika terjadi penyumbatan di lubang pemasukan sampah ke mesin pencacah.
     4.    Proses selanjutnya adalah pemberian EM4 ke dalam sampah yang sudah dicacah. Pemberian EM4 diatur agar sampah tidak terlalu banyak cairan yang akan mengakibatkan pembusukan karena terlalu banyak air dan dilakukan pengadukan agar EM4 merata tercampur dengan cacahan sampah organik disemua lapisan.
     5.    Penempatan ke bak fermentasi
            Penempatan sampah yang sudah dicampur dengan EM4 ke dalam bak penguraian untuk sampah yang diolah dalam 1 hari dimasukan ke dalam 1 bak tersendiri terkecuali sampah yang diolah melebihi kapasitas daya tamping bak pengurai, maka akan ditempatkan ke bak berikutnya. Proses penguraian di dalam bak ini berlangsung selama 2 minggu.
     6.    Proses pengadukan sampah
            Pengadukan ini dilakukan setiap 3 – 4 hari sekali untuk menjaga suhu kompos agar berkisar 30 0 – 37 0 C, Pengaturan suhu penting dilakukan agar proses fermentasi sampah dapat berlangsung. Apabila suhu terlalu tinggi akan mematikan bakteri pengurai sehingga terjadi pembusukan sampah. Hal ini ditandai dengan munculnya cairan lindi atau licid yang berbau dan munculnya ulat. Dari hasil pantauan suhu meningkat pada hari ke dua setelah peletakan di bak fermentasi dan menurun pada hari ke 12 yang berkisar 34 0 -36 0 C.
     7.    Proses Packing Kompos

            Pada tahap ini belum ada kompos yang dikemas. Rencana dari masing-masing KSM, kompos akan dikemas kedalam plastik dengan ukuran 3 Kg dengan harga jual Rp 1.500,-/Kg. Rencana hasil kompos akan didistribusikan ke RT – RT sebagai bentuk sosialisasi.

No comments:

Post a Comment